Eubacteria
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria),
adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka
sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan
struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel,
cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka
dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri
merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki
sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah
"bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok
besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri
adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada
di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain.
Banyak patogen merupakan bakteri.
Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada
jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita).
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhandan jamur, tetapi dengan komposisi sangat
berbeda (peptidoglikan). Banyak yang
bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari
flagela kelompok lain.
Sejarah
Bakteri
pertama ditemukan oleh Anthony van
Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan
mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacteriumdiperkenalkan di kemudian
hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang
memiliki arti "small stick".
Struktur
sel
Seperti
prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua
bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang
paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat
digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan
pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel
yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic.
Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran
dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara
lapisan luar dan membran sitoplasmik).
Banyak
bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk
bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau
lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm
formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies
lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa
bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka
mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
Morfologi/bentuk
bakteri
Berdasarkan
berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
§ Kokus
(Coccus) dalah bakteri yang
berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
§ Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
§ Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
§ Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk
bujursangkar
§ Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
§ Staphylococcus, jika bergerombol
§ Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
§ Basil
(Bacillus) adalah kelompok
bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai
berikut:
§ Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
§ Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
§ Spiril
(Spirilum) adalah bakteri yang
berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
§ Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari
setengah lingkaran
§ Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk
tubuh / morfologi bakteri dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan
bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang
usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Alat
gerak bakteri
Banyak spesies bakteri yang bergerak
menggunakan flagel. Hampir semua bakteri
yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya
flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel
bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi
panjang sel bakteri.
Berdasarkan
tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan,
yaitu:
§ Atrik, tidak mempunyai flagel.
§ Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu
ujungnya.
§ Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu
ujungnya.
§ Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
§ Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.
Pengaruh
lingkungan terhadap bakteri
Kondisi
lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.
Suhu
Berdasarkan
kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
§ Bakteri psikrofil,
yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu
optimum 15 °C.
§ Bakteri mesofil,
yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu
optimum 25° – 40 °C.
§ Bakteri termofil,
yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C,
dengan suhu optimum 50 - 65 °C
Pada
tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang
hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 500 °C.
Kelembapan
Pada
umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya
pada proses pembekuan dan pengeringan.
Cahaya
Cahaya
sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan
terjadinya ionisasi komponen sel yang
berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya
terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika
keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau
zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies
dariClostridium yang anaerob dapat mempertahankan
diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel
yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang
sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap
keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif.
Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu
sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah
satu ujungnya.
Peranan
Bakteri
Ø Bakteri menguntungkan
·
Bakteri pengurai
Bakteri
saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau
kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik
lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih
sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam
mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah
organik.
·
Bakteri nitrifikasi
Bakteri
nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat
dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri
atas dua tahap yaitu:
§ Oksidasi
amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
§ Oksidasi
senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan
nitratasi.
Dalam
bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa
yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang
disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena
akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air
menjadi berlimpah.
·
Bakteri nitrogen
Bakteri
nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena
kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh
terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup
bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum
rubrum.
Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau
bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau
seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera.
Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain
bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri
dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali
atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup.
Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan
tanah.
·
Bakteri usus
Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi
membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12,
dan vitamin K yang penting dalam
proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan
ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat
yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
·
Bakteri fermentasi
Beberapa
makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
No.
|
Nama produk atau makanan
|
Bahan baku
|
Bakteri yang berperan
|
1.
|
Yoghurt
|
susu
|
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophilus
|
2.
|
Mentega
|
susu
|
Streptococcus lactis
|
3.
|
Terasi
|
ikan
|
Lactobacillus sp.
|
4.
|
Asinan
buah-buahan
|
buah-buahan
|
Lactobacillus sp.
|
5.
|
Sosis
|
daging
|
Pediococcus
cerevisiae
|
6.
|
Kefir
|
susu
|
Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus lactis
|
7.
|
Nata de
coco
|
air kelapa
|
Acetobacter
xylinum
|
·
Bakteri penghasil
antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang
dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan
mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
§ Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
§ Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
§ Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
Ø Bakteri merugikan
·
Bakteri perusak
makanan
Beberapa
spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan
mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun).
Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:
·
Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka
akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk
nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
·
Bakteri patogen
Bakteri
penyebab penyakit pada manusia:
No.
|
Nama bakteri
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
1.
|
Tifus
|
|
2.
|
Disentri
basiler
|
|
3.
|
Kolera
|
|
4.
|
Influensa
|
|
5.
|
Pneumonia
(radang paru-paru)
|
|
6.
|
TBC
paru-paru
|
|
7.
|
Tetanus
|
|
8.
|
Meningitis
(radang selaput otak)
|
|
9.
|
Gonorrhaeae
(kencing nanah)
|
|
10.
|
Sifilis
atau Lues atau raja singa
|
|
11.
|
Lepra
(kusta)
|
|
12.
|
Puru atau
patek
|
Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
No.
|
Nama bakteri
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
1.
|
Brucellosis
pada sapi
|
|
2.
|
Mastitis
pada sapi (radang payudara)
|
|
3.
|
Antraks
|
|
4.
|
Bengkak
rahang pada sapi
|
|
5.
|
Penyakit
pada ikan
|
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
No.
|
Nama bakteri
|
Penyakit yang ditimbulkan
|
1.
|
Menyerang
pucuk batang padi
|
|
2.
|
Menyerang
tanaman kubis
|
|
3.
|
Penyakit
layu pada famili terung-terungan
|
|
4.
|
Penyakit
bonyok pada buah-buahan
|
Dekomposisi
Bakteri
bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses
pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya
bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia. Bakteri tersebut mulai
mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan
protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses
ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, dan dapat pula
berasal dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bakteri ini menyerang
hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang
tidak lagi aktif, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim
penghancur sel yang disebut protease. Kemudian dengan
berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan
mencernanya. Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang
terjadi dalam organisme mati.
v Bakteri heterotrof
Tidak
semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Kebanyakan mereka berasal dari
jenis bakteri heterotrof. Bakteri ini membutuhkan molekul-molekul organik dari
organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat bertahan hidup dan berkembang
biak. Berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri
dengan CO2 sebagai nutrisi makro
serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber energi kimia lainnya.
Jenis
bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati.
Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati.
Molekul-molekul besar seperti protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain
didekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-molekul
tunggal seperti asam amino,metana, gas CO2,
serta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutrisi utama bakteri, yaitu
senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S).
v Kumpulan unsur organik
Tubuh
mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat berkembang biak
bakteri-bakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan protein,
karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara biologis,
tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) kumpulan dari unsur-unsur organik
seperti C, H, N, O, P, S, atau unsur anorganik seperti K, Mg, Ca, Fe, Co, Zn,
Cu, Mn, atau Ni. Keseluruhan unsur tersebut dibutuhkan bakteri heterotrof
sebagai sumber nutrisi alias makanan utama mereka. Sementara cairan-cairan
dengan pH (tingkat keasaman
suatu larutan) tertentu yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur
(lingkungan) pertumbuhan yang baik bagi bakteri-bakteri tersebut.
v Bau busuk
Bau
busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan.
Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan
tubuh oleh bakteri fermentasi menggunakan enzim protease. Kumpulan hasil
pemutusan ikatan protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis
bakteri, misalnya bakteri acetogen. Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan
oksigen dalam tubuhnya untuk menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen,
serta gas karbon dioksida. Produk asam asetat ini menimbulkan bau.
Asam
asetat yang dihasilkan ini diproses kembali
oleh bakteri jenis methanogen, misalnya Methanothermobacter thermoautotrophicum yang biasa hidup di
lingkungan kotor seperti selokan dan pembuangan limbah (septic tank). Asam asetat direaksikan dalam sel
methanogen dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan metana, air, dan karbon dioksida. Metana dalam bentuk
gas juga menghasilkan bau busuk.
Selain
asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida
yang baunya seperti telur busuk. Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang
bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena mampu mereduksi konsentrasi
elektrolit dalam tubuh.
Produk
berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang
mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang
luka atau terkena makanan, bukan hanya produk beracun yang dapat masuk ke dalam
tubuh tetapi juga bakteri heterotrof patogen seperti clostridium.
Bakteri
serta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat kontaminasi makanan,
minuman, atau luka di kulit. Karena adanya saluran masuk ini, maka berbagai
penyakit sepertimalaria, diare, degradasi sel darah merah, lemahnya sistem
pertahanan tubuh,
infeksi pada luka (tetanus), bengkak, atau
infeksi pada alat kelamin menjadi ancaman yang
serius.
Cara
mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan menjaga makanan dan minuman
tetap steril, yaitu dengan dipanaskan. Mencuci tangan dan kaki dengan sabun antiseptikcair sebelum makan.
Menjaga lingkungan agar steril dengan cara menyemprotkan obat pensteril.
Bakteri-bakteri
tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya dengan cara meminum obat antibiotik
atau suntik imunitas. Sifat-sifat inilah yang harus dipahami dengan cara
mengikuti prosedur standar penanganan mayat. Antara lain menggunakan masker
standar minimal WHO (tipe N-95), memakai
sarung tangan khusus, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah mengangkat satu
mayat. Langkah terbaik adalah segera menguburkan mayat.
§ Jumlah bakteri di dunia diperkirakan sekitar 5 × 1030
Peranan
Bakteri
Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
v Pembusukan (penguraian sisa-sisa makluk hidup contohnya Escherichia
coli).
v Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya acetobacter pada
pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan
yogurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco
dan Lactobacillus caseipada pembuatan keju yogurt.
v Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen
yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan
akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
v Penyubur tanah contohnya Nitrococcus dan Nitrosomonas yang
berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan
tanaman.
v Penghasil antibiotik contohnya adalah Baccilus polymyxa (penghasil
antibiotik polimiskin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif. Bacillus
subtilis penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri gram
positif, Stretomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin
untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC danStreptomyces
rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
v Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum.
v Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan, sehingga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium.
v Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang, sebagai contoh dalam
bidang kedokteran dihasilakan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang
disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
- Bakteri
Autotrof, yaitu
bakteri yang mampu membuat makanan sendiri, bakteri ini dibedakan menjadi
:
· Bakteri fotoautotrof, contohnya : bakteri ungu, bakteri hijau
· Bakteri kemoautotrof, contohnya : bakteri S, bakteri nitrat,
bakteri nitrit.
Berdasarkan cara
mendapatkan oksigen, dibedakan menjadi dua golongan yaitu :
· Bakteri aerob, bakteri yang memerlukan oksigen untuk hidupnya. Contohnya
bakteri nitrit ( Nitrosomonas, Nitrococcus) dan bakteri nitrat (Nitrobacter)
· Bakteri anaerob , bakteri yang tidak memerlukan oksigen dalam hidupnya.
Contohnya : Clostridium tetani, Clostridium desulfuricans
Ø Bakteri Yang menguntungkan manusia di bidang Pertanian :
- Bakteri
nitrogen mengikat N2
- Azotobacter
- Rhizobium leguminosarum
- Clostridium posteurianum
- Rhodospirilium rubrum
- Bakteri
nitrifikasi membentuk senyawa nitrat
- Nitrosomonas, Nitrococcus, Nitrobacter
- Bakteri
sulfur membentuk asam sulfat dari S
- Beggiatoa alba
Ø Fermentasi makanan
· Streptococcus lactis pembuatan keju dan mentega.
· Lactobacillus bulgaricus pembutan yoghurt
· L.casei pembuatan minutan
· Acetobacterxylinum pembuatan nata de coco
Ø Menghasilkan antibiotik
v Streptomyces
venezuelae, menghasilkan kloromistin
v Bacillus
brevis, menghasilkan tirotrisin
v Bacillus
polymyxa, menghasilkan polimiksi
Ø Menghasilkan asam
· Acetobacter acetii menghasilkan asam asetat
· Propionibacterium menghasilkan asam propionat
· Clostridium sp menghasilkan asam butirat
Ø Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrobacter
berperan dalam proses penambahan
kesuburan tanah (membentuk humus).
No comments:
Post a Comment